Analisis Pengaruh PDIP terhadap Pilpres 2024
February 15, 2023 8:20:00 am, Produced By: Budi Wahyu
Mesin politik Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mulai memanas menjelang gelaran pemilihan presiden (Pilpres) 2024. Ini dikarenakan presiden Joko Widodo, yang juga seorang kader PDIP, telah menjabat selama dua periode. Menurut konstitusi, Jokowi hanya bisa menjabat sebagai presiden selama dua periode saja. PDIP selaku partai pemenang di 2014 dan 2019 tentu akan memainkan peran penting dalam memilih dan menunjuk kandidat presiden untuk Pilpres 2024.
Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto, mengungkapkan bahwa saat ini PDIP sedang mempersiapkan calon presiden (capres) yang memiliki rekam jejak kuat dan memiliki keberanian dalam mengambil keputusan. Menurutnya, capres yang tengah dipersiapkan juga harus mampu memimpin Indonesia dan memimpin negara-negara lain di dunia. Lebih dari itu, Hasto menyebutkan bahwa capres yang diusung harus mencerminkan sosok pemimpin yang mendapatkan dukungan kolektif dari satu atau gabungan partai politik (parpol).
PDIP sebagai partai politik penguasa pemerintah memiliki pengaruh yang signifikan terhadap proses persiapan dan pelaksanaan Pilpres 2024 berupa penentuan capres. PDIP memiliki hak untuk memilih dan menentukan siapa kandidat yang akan diusung dalam Pilpres 2024. Status PDIP saat ini telah lolos *(parliamentary threshold) sebesar 20 persen sehingga memperoleh tiket maju untuk mencalonkan presiden sendiri pada 2024. Meskipun telah mempunyai tiket untuk mengusung capres, PDIP dinilai akan mengumumkan pilihannya pada saat *(injury time) atau dekat dengan batas waktu yang ditentukan KPU.
Dinamika ini erat kaitannya dengan persaingan sengit antar kader PDIP untuk maju pada Pilpres 2024 nanti. Ya, strategi yang harus dilakukan oleh PDIP untuk memenangkan Pilpres 2024 mendatang adalah dengan memilih capres yang tepat. Berbeda dengan parpol lain yang hanya memiliki satu orang calon, atau bahkan tidak memiliki calon, saat ini PDIP justru memiliki dua orang calon yang potensial untuk mencalonkan diri sebagai presiden, yaitu Ganjar Pranowo dan Puan Maharani.
Dalam konteks ini, Ganjar Pranowo terus memimpin dalam hal elektabilitas di satu sisi. Di sisi yang lain, Puan Maharani juga dipersiapkan untuk maju pada Pilpres 2024. Meskipun ini merupakan situasi yang dilematis, mengusung Ganjar Pranowo dinilai lebih bijaksana dan rasional dibandingkan dengan Puan Maharani. Ini karena berdasarkan hasil survei dari beberapa lembaga, elektabilitas Ganjar Pranowo selalu menjadi yang teratas.
PDIP memang memiliki peluang besar untuk memenangkan Pilpres 2024 jika mencalonkan Ganjar Pranowo sebagai capres. Hasil survei nasional Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC) pada Agustus 2022 menunjukkan bahwa dari 11 nama yang disimulasikan, elektabilitas Ganjar Pranowo unggul dengan meraih dukungan sebesar 27,1 persen suara responden. Nama Ganjar Pranowo mengalahkan nama Prabowo Subianto yang meraih 19 persen suara dan nama Anies Basewedan yang meraih 15,6 persen suara. Sedangkan elektabilitas Puan Maharani hanya mendapatkan 2 persen suara responden.
PDIP sebagai partai politik penguasa pemerintah juga memiliki pengaruh yang besar terhadap proses persiapan dan pelaksanaan Pilpres 2024 yakni menjadi penentu koalisi partai politik. PDIP dapat memengaruhi proses pembentukan koalisi partai politik yang akan memperkuat posisinya dalam Pilpres 2024.
Direktur Indonesia Political Opinion, Dedi Kurnia Syah Putra, mengemukakan bahwa koalisi atau skema terbentuknya kelompok-kelompok peserta pemilu untuk 2024 dipengaruhi tingkat soliditas. Tingkat soliditas dari masing-masing partai politik mengikuti dengan asumsi kepemilikan suara di parlemen. Dengan besarnya suara di parlemen yang dimiliki, PDIP semakin menjadi juru kunci dari koalisi-koalisi yang terbentuk di 2024.
PDIP memang akan menjadi kunci terbentuknya poros-poros koalisi partai politik di Pilpres 2024. Jika merujuk pada konsep empat poros, jika poros pertama adalah PDIP itu sendiri, maka kelompok kedua yang kemungkinan akan mendampingi PDIP adalah Gerindra-PKB, kelompok ketiga adalah kelompok KIB, dan kelompok keempat adalah Nasdem-Demokrat-PKS.
PDIP sebagai partai politik penguasa pemerintah juga dapat memiliki pengaruh terhadap proses persiapan dan pelaksanaan Pilpres 2024 dikarenakan partai ini memiliki basis pendukung yang banyak dan jaringan partai yang sangat luas. Kaderisasi hingga punyak banyak calon legislatif (caleg) berkualitas jadi keunggulan PDIP di Pilpres 2024. PDIP dinilai sangat serius mengurus kaderisasi, sedangkan partai lain kadang-kadang hanya mempertimbangkan bagaimana lolos ambang batas parlemen saja.
Pengamat politik sekaligus pendiri Voxpol Center Research & Consulting, Pangi Syarwi Chaniago, menyebut bahwa PDIP tidak merekrut kader hanya dari sebatas elektabilitas, tidak sebatas populis, atau tidak sebatas artis. PDIP sangat mempertimbangkan tradisi meritokrasi yang memprioritaskan kader terbaik. PDIP memiliki banyak keunggulan yang tidak dimiliki parpol lain pada Pilpres 2024. PDIP banyak memiliki calon legislatif yang berkualitas sehingga elektabilitas parpol ini cukup baik di semua provinsi di Indonesia. PDIP juga memiliki infrastruktur kepartaian yang mumpuni. PDIP punya barisan kader militan yang tersebar di berbagai daerah di seluruh Indonesia. Partai ini juga punya struktur kepartaian yang bergerak aktif, mulai dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP), DPD-DPD provinsi, DPD-DPD kabupaten/kota hingga ke anak-anak ranting.
Selanjutnya, PDIP turut memiliki pengaruh yang signifikan terhadap proses persiapan dan pelaksanaan Pilpres 2024 lewat strategi dan program yang ia jalankan dalam pengusungan capres maupun kampanye politik. Sebagai partai penguasa, PDIP memiliki strategi dan program sebagai dasar dalam memenangkan Pilpres 2024 yang dapat dijadikan *(role model) oleh partai lain. Ini mengingat bahwa PDIP telah memenangkan pemilu dua kali berturut-turut pada 2014 dan 2019. Tak ayal, PDIP mampu memengaruhi partai lain untuk meniru gaya komunikasi maupun kampanye politik yang digunakan untuk pemenangan Pilpres 2024 karena PDIP sudah membuktikan itu di dua edisi Pilpres sebelumnya.
PDIP sebagai partai pemenang sekarang juga dinilai memiliki pengaruh media dalam penyelenggaraan Pilpres 2024. PDIP dapat memiliki akses dan pengaruh terhadap media untuk mempromosikan kandidat mereka serta memengaruhi opini publik. Arah opini publik mengenai PDIP hari ini adalah memuaskan, yang berarti mayoritas publik menyukai partai ini. Keberhasilan PDIP dalam memengaruhi Pilpres 2024 dalam hal ini dibuktikan dengan elektabilitasnya yang semakin menguat.
Elektabilitas PDIP masih menjadi yang teratas di antara belasan parpol lainnya. Hal ini terbukti dari hasil survei yang dilakukan oleh Indikator Politik Indonesia pada Desember 2022. Dalam laporannya, PDIP memperoleh angka sebesar 25,7 persen dan berada di puncak dengan jarak yang jauh dari partai lain. Angka ini meningkat sekitar 2,2 persen dari survei pada November 2022 dan PDIP sendiri memiliki persentase sebesar 23,5 persen.
Selain itu, PDIP sebagai partai politik penguasa pemerintah juga dapat berpengaruh terhadap proses persiapan dan pelaksanaan Pilpres 2024 berupa ambil bagian dalam kontrol kebijakan pemilu. Karena memiliki keterwakilan yang besar di pemerintahan, PDIP dinilai mampu memberikan pengaruh atas kebijakan parlemen dan pemerintah sehingga dapat memengaruhi proses persiapan dan pelaksanaan Pilpres 2024. Sebagai partai pemenang, bukan tidak mungkin PDIP memiliki akses terhadap kebijakan pemerintahan yang sekarang.
Terkini, PDIP berusaha memberikan pengaruh pada Pilpres 2024 dengan memperjuangkan sistem pemilu secara proporsional tertutup. PDIP menilai bahwa sistem proporsional tertutup akan meningkatkan peran parpol dalam kaderisasi sistem perwakilan. Bagi PDIP, sistem proporsional tertutup dapat bisa meningkatkan peran partai dalam hal institusionalisasi parpol. Selama ini banyak partai mencalonkan *(public figure) sehingga dianggap sebagai politikus karbitan, bukan hasil kaderisasi.
Dengan posisi PDIP sekarang, maka dapat disimpulkan bahwa PDIP mampu memberikan pengaruh yang signifikan terhadap proses persiapan maupun penyelenggaraan Pilpres 2024. Sebagai partai penguasa pemerintah, PDIP memiliki kapasitas dan sumber daya yang cukup besar untuk memengaruhi proses pemilihan presiden di 2024 mendatang.