Runtuhnya Filter Bubble: Bagaimana Struktur Sosial Media Mempengaruhi Pemilihan Presiden 2024
May 19, 2023 2:25:00 pm, Produced By: Hadi Prayogo
Pemilihan Presiden di Indonesia menjadi salah satu bentuk pesta demokrasi yang dinanti setiap lima tahun sekali, dengan menggunakan teknologi digital dan sosial media yang semakin berkembang, ini menjadi tantangan baru bagi partai dan calon presiden pada Pemilu 2024.
Dalam beberapa tahun terakhir, platform media sosial telah bergeser dari sekadar penggunaan pribadi menjadi media yang kuat untuk mempengaruhi opini publik. Struktur sosial media yang terus berubah dan berkembang, dapat memengaruhi persepsi masyarakat, yang dampaknya melekat pada pilihan dalam Pemilu Presiden.
Berikut adalah beberapa dampak struktur sosial media pada Pemilu Presiden 2024:
Perkembangan Teknologi dan Ketergantungan pada Media Sosial
Dalam beberapa tahun terakhir, media sosial menjadi semakin penting dalam kehidupan masyarakat. Platform seperti Facebook, Twitter, Instagram, dan YouTube digunakan untuk berinteraksi dengan orang-orang, mendapatkan informasi, dan bahkan untuk membangun basis dukungan politik.
Namun, ketergantungan pada media sosial juga dapat menimbulkan masalah yang serius. Banyak orang yang hanya membaca judul berita atau tweet singkat tanpa membaca artikel asli atau mengecek sumber yang terpercaya. Ini dapat menyebabkan desinformasi dan memengaruhi opini publik tentang calon pemimpin.
Filter Bubble dan Echo Chamber
Struktur sosial media juga memberikan ruang bagi pembentukan filter bubble dan echo chamber dalam masyarakat, yang mungkin dapat memisahkan individu dari opini yang berbeda atau bahkan menunjuk hanya pada sebuah kubu tertentu. Jika terjadi, ini dapat menyebabkan pembatasan pada pemahaman individu dan kerugian pada perspektif public secara umum.
Hal ini dapat menjadi masalah serius pada Pemilu Presiden 2024, terutama ketika individu hanya menerima informasi yang sesuai dengan pandangan mereka sendiri. Keterpaparan dan kontak dengan pandangan dan opini yang berbeda perlu dilakukan untuk mengembangkan sebuah pandangan secara komprehensif.
Penggunaan Bot dan Pemidanaan Hashtag Politik
Penggunaan bot dan pemidanaan hashtag politik telah menjadi masalah yang cukup serius. Konten hoaks, informasi yang salah dan pengaruh luar asing dapat disebarkan melalui akun palsu dan dengan cepat menyebar ke seluruh platform ini. Hal tersebut dapat menimbulkan konsep yang salah, membentuk persepsi yang negatif pada calon presiden dan bahkan mempengaruhi pemilihan suara.
Struktur sosial media yang terus berkembang memiliki dampak besar dalam menentukan pandangan masyarakat terhadap calon presiden pada Pemilu 2024. Dengan meningkatnya penggunaan media digital dan semakin banyaknya bentuk propaganda dan informasi yang salah, peran media mainstream sebagai pengawal utama telah bergeser ke media sosial dengan seluruh kelemahan dan tantangan yang perlu dihadapi. Oleh karena itu, perlu dilakukan pendekatan yang tepat dan strategi untuk meminimalkan dampak buruk yang mungkin timbul.penggunaan media digital dan sosial media.