Apa itu Sistem Proporsional Tertutup dalam Pemilu?
June 5, 2023 2:35:00 pm, Produced By: Hadi Prayogo
Dalam waktu dekat, Mahkamah Konstitusi (MK) memutus gugatan tentang sistem pemilu. Putusan MK terhadap gugatan uji materi Undang-undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum (Pemilu) tengah jadi sorotan masyarakat dan sistem proporsional tertutup hangat dibincangkan dalam dunia politik. Namun apa itu sistem proporsional tertutup?
Sistem proporsional tertutup adalah metode penghitungan suara dalam pemilu yang digunakan di sejumlah negara termasuk Indonesia. Dalam sistem ini, suara yang diperoleh oleh partai politik dihitung dan kursi di parlemen disesuaikan berdasarkan proporsi suara yang diperoleh oleh setiap partai.
Dalam sistem proporsional tertutup, pemilih memilih partai politik, bukan kandidat individual. Kursi ditentukan berdasarkan jumlah suara yang diperoleh oleh partai politik secara keseluruhan. Partai yang memperoleh suara terbanyak akan mendapatkan kursi terbanyak di parlemen. Pemilih juga dapat memberikan suara preferensial pada kandidat di dalam partai yang mereka pilih.
Penggunaan sistem proporsional tertutup telah mempengaruhi kehidupan rakyat di Indonesia dalam beberapa cara. Keuntungan dari sistem ini adalah partai-partai besar lebih diuntungkan karena mereka cenderung dapat memperoleh suara lebih banyak. Ini memastikan representasi yang lebih kuat bagi partai-partai besar yang dapat lebih mempengaruhi kebijakan publik.
Namun, satu kelemahan dari sistem proporsional tertutup adalah bahwa tidak semua partai politik memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi perwakilan di parlemen. Partai-partai kecil atau independen kurang didengar dan sulit untuk mendapatkan kursi di parlemen. Hal ini dapat menyebabkan ketidakseimbangan dalam representasi politik dan meningkatkan kesenjangan antara partai-partai besat dengan partai politik kecil.
Dalam sistem proporsional tertutup, partai politik harus memperjuangkan dukungan publik untuk memastikan kursi mereka di parlemen. Terkadang, partai politik melakukan tindakan tidak sejalan dengan kebijakan publik, bahkan melanggar hukum, hanya untuk memperoleh popularitas dan memenangkan kursi di parlemen.
Secara keseluruhan, sistem proporsional tertutup memiliki kelebihan dan kekurangan. Meskipun memberikan representasi yang kuat bagi partai-partai besar, sistem ini dapat menimbulkan ketidakseimbangan dalam representasi politik. Oleh karena itu, perlu dilakukan evaluasi untuk memastikan sistem proporsional terbaik digunakan untuk memastikan perwakilan yang kuat dan adil bagi semua partai politik di Indonesia.