Kewaspadaan dan Kekritisan dalam Sebarkan Informasi Politik
February 26, 2024 4:00:00 pm, Produced By: Budi Wahyu
Belakangan ini, media sosial X dihebohkan dengan beredarnya bocoran susunan kabinet Prabowo-Gibran, atau yang dikenal dengan nama Kabinet Indonesia Emas.
Poster Kabinet Indonesia Emas tersebut diunggah salah satunya oleh akun X @PolJokesld. Dalam poster tersebut, disebutkan Presiden RI Joko Widodo dan Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono akan menjadi Dewan Pertimbangan Presiden. Kemudian, Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran Nusron Wahid diplot sebagai Kepala Staf Kepresidenan.
Untuk jajaran menteri koordinator atau menko diisi oleh Airlangga Hartarto sebagai Menko Bidang Perekonomian, Erick Thohir sebagai Menko Bidang Energi, Investasi dan Lingkungan Hidup, Agus Harimurti Yudhoyono sebagai Menko Bidang Politik Hukum dan Keamanan.
Ridwan Kamil akan menjadi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Lalu, Maruarar Sirait menjadi Menteri Koperasi, UKM dan Pasar Tradisonal. Selain itu, ada loyalis Prabowo sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Gerindra yaitu Sugiyono sebagai Menteri Sekretaris Negara. Lalu, orang dekat Prabowo lainnya yakni Letjen(Purn) Sjafrie Sjamsoedin sebagai Menteri Pertahanan.
Menanggapi hal tersebut, Juru Bicara TKN Prabowo-Gibran, Bobby Adhityo Rizaldi, menegaskan bahwa isi poster Kabinet Indonesia Emas bersifat spekulatif. Rizaldi menyatakan bahwa dengan masih berlangsungnya proses Pilpres 2024, penentuan kabinet masih dalam proses penelitian politik yang kompleks.
“Pilihan formasi kabinet adalah prerogatif Presiden, yang diputuskan dengan mempertimbangkan berbagai hal, dan tidak diharuskan ada fit proper, uji publik atau assessment test, tapi pilihan politis atau political appointees,” imbuhnya.
Hal ini pun direspons calon wakil presiden (Cawapres) nomor urut 2 Gibran. Melalui akun X nya, @gibran_tweet, Gibran langsung membantah adanya bocoran susunan Kabinet Indonesia Emas, terutama di akun X @PolJokersID.
Terkait dengan penegasan dari Bobby dan Gibran yang membantah bocoran susunan Kabinet Indonesia Emas, yang menunjukkan adanya ketidakpastian dan kompleksitas dalam informasi yang beredar di masyarakat.
Sebagai masyarakat, kita perlu waspada terhadap informasi yang tidak memiliki dasar yang jelas dan selalu memeriksa kebenaran berita sebelum menyebarkannya. Meskipun bocoran informasi politik sering kali menarik perhatian publik, namun penting untuk tidak terjebak dalam kesimpulan prematur sebelum informasi tersebut dikonfirmasi secara resmi oleh pihak terkait.
Peran media massa dan masyarakat dalam menyebarkan informasi yang akurat dan bertanggung jawab sangat penting untuk menjaga stabilitas dan kedamaian dalam berbagai lapisan masyarakat. Sehingga, sikap mencermati, menelaah, dan menyebarluaskan informasi dengan bijaksana merupakan langkah yang tepat dalam menghadapi informasi yang kontroversial dan situasi politik yang dinamis.