Pilkada Jabar 2024 Masih Sangat Dinamis dan Fleksibel
August 15, 2024 8:40:00 am, Produced By: Budi Wahayu
Sebagai provinsi dengan populasi terbesar di Indonesia, Jawa Barat (Jabar) juga memberikan kontribusi yang besar pada perekonomian nasional. Pada 2023, Jabar menyumbang 13, 01% pada produk domestik regional bruto Indonesia. Kontribusi ini menempatkan Jabar di urutan ketiga secara nasional setelah DKI Jakarta dan Jawa Timur.
Belakangan ini, calon gubernur (Cagub) memicu perbicangan ramai di masyarakat.
Menurut hasil survei Kompas pada Juni 2024, potensi elektabilitas Ridwan Kamil sebagai mantan Gubernur Jabar paling tinggi sebesar 36.6% dari sejumlah nama yang muncul dalam Pilkada Jabar 2024. Dari masyarakat yang mantap memilihnya, Ridwan didukung beragam latar belakang responden dari sisi usia, kelas sosial ekonomi, dan latar belakang pendidikan. Popularitas tersebut beriringan dengan penilaian positif atas kiprahnya selama memimpin Jabar. Delapan dari sepuluh responden survei yang dilakukan Kompas menyatakan kepemimpinan Ridwan merupakan yang terbaik dibandingkan dengan gubernur-gubernur lain.
Namun, diketahui bahwa Ridwan sudah mulai bersedia untuk maju di Pilkada Jakarta 2024, yang didukung oleh Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang dipimpin oleh Gerindra.
Yang berada di urutan kedua adalah Dedi Mulyadi, potensi elektabilitas sebesar 12.2%. Dedi pernah menjabat sebagai Bupati Purwakarta dalam dua periode, sekaligus merupakan kader Gerindra. Salah satu alasan penting popularitasnya adalah kemampuannya menggunakan media sosial untuk menjalin komunikasi efektif dengan masyarakat.
Seiring perkembangan Internet, media sosial berperan yang semakin penting dalam agenda politik seperti pemilihan. Pemilih gen Z dan milenial di Jabar lebih dari 50%, yang aktif di Instagram, Facebook, dan berbagai media sosial, serta memperoleh informasi dari itu. Dedi yang sudah lama mengungkapkan aktivitas politiknya kepada publik di media sosial, efektif membentuk citra positifnya, sehingga kondusif untuk meraih dukungan pemilih muda di Pilkada Jabar.
Gerindra masih mengungkap, calon wali gubernur (Cawagub) pendamping Dedi pada Pilkada Jabar telah diserahkan ke Golkar. Sekaligus, Golkar juga mengajukan beberapa calon, termasuk Atalia Praratya, Ade Ginanjar, dan Ace Hasan Syadzily.
Meskipun sudah muncul beberapa nama dengan tingkat dukungan tinggi, belum ada partai politik yang mengumumkan secara resmi, jadi Pilkada Jabar masih dinamis dan fleksibel.
Tidak menutup kemungkinan pula pihak selain KIM bersama-sama mengusung calon, misalnya PKS. Dalam Pilleg Jabar, PKS berada di urutan kedua setelah Gerindra. Saat ini, PKS sangat terbuka dalam politik dan berpotensi berkerja sama dengan PDI-Perjuangan atau Nasdem.