Pilkada Jakarta dan Jateng 2024 semakin Sengit

Pilkada Jakarta dan Jateng 2024 semakin Sengit

November 26, 2024 11:00:00 am, Produced By: Budi Wahayu

Pilkada 2024 Pilkada Jakarta Pilkada Jateng

Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah menetapkan bahwa Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 akan dilaksanakan pada 27 November 2024. Ketetapan tersebut diatur pada Peraturan KPU Nomor 2 Tahun 2024 tentang Tahapan dan Jadwal Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, serta Walikota dan Wakil Walikota Tahun 2024.

Pilkada ini akan menjadi pesta demokrasi terbesar sepanjang sejarah Indonesia. Pesta ini mencakup pemilihan di 545 daerah, yang terdiri dari 37 provinsi, 415 kabupaten, dan 93 kota.

Saat ini, wilayah yang paling sengit seharusnya adalah Jakarta dan Jawa Tengah (Jateng).

Dosen Politik FISIP UI, Aditya Perdana, menilai kompetisi di Jakarta dan Jateng sangat ketat. “Pilkada di dua wilayah ini akan menjadi pertarungan figur dan strategi partai,” katanya, Rabu (20/11/2024).

Dengan basis pemilih yang kuat, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) sedang berjuang keras untuk mempertahankan dominasinya di wilayah ini.

Pulau Jawa merupakan basis suara PDIP, namun seiring dengan keberhasilan kampanye Presiden Prabowo, sejumlah pemilih yang semula mendukung PDIP beralih mendukung Koalisi Indonesia Maju Plus (KIM Plus) yang dipimpin oleh Prabowo.

Perlu dicatat bahwa PDIP terus memimpin perolehan suara di kedua provinsi tersebut.

Berdasarkan survei terkini yang dirilis oleh SMRC, elektabilitas Pramono Abung-Rano Karno yang diusung oleh PDIP berada di angka 46%, sedangkan Ridwan Kamil-Suswono yang didukung oleh KIM Plus berada di angka 39.1%. Pramono Abung-Rano Karno dan Ridwan Kamil-Suswono adalah pasangan calon Pilgub Jakarta.

Pilkada Jateng diikuti dua pasangan calon, yakni Andika-Hendi yang diusung oleh PDIP, sementara Luthfi-Yasin diusung oleh KIM Plus.

Menurut survei SMRC, Andika-Hendi mendapatkan suara 48,1% dan Luthfi-Yasin turun 0,5% dari survei sebelumnya, menjadi 47%. Direktur Eksekutif SMRC, Deni Irvani menyebutkan bahwa tren penurunan elektabilitas Lutfhi-Yasin telah lebih dari 10% jika dilihat sejak September 2024.

Belum lama ini, mantan presiden Jokowi mengatakan bahwa dia mendukung Ridwan Kamil dan Luthfi yang diusung oleh KIM Plus, dan terus mempertahankan pengaruh yang besar terhadap politik Indonesia.

“Jokowi ingin tunjukkan ke publik bahwa dia bisa jadi king maker di Pilkada. Meskipun tak lagi jadi Presiden, tapi pengaruh Jokowi diyakini oleh Jokowi sendiri masih kuat di akar rumput,” ujarnya Adi Prayitno, pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Selasa (19/11/2024).

Karena Jokowi perlu menjaga legacu-nya dalam politik dengan memenangkan orang pilihannya di Pilkada.

Berdasarkan situasi tersebut, Ridwan Kamil-Suswono dan Luthfi-Yasin sebernarnya mendapat dukungan dari dua presiden. Pada masa kampanye terakhir, calon pasangan yang didukung oleh PDIP mungkin dapat diungguli.