Anies Baswedan Kritik Pemerintah Pusat Sering Ambil Alih Proyek di Daerah

Anies Baswedan Kritik Pemerintah Pusat Sering Ambil Alih Proyek di Daerah

May 22, 2023 9:49:00 am, Produced By: Hadi Prayogo

Anies Baswedan Koalisi Perubahan Presiden 3 Periode

Bakal calon presiden (Bacapres) dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan, Anies Baswedan, menyinggung soal sikap pemerintah pusat yang kerap mengambil alih proyek di daerah. Pernyataan ini Anies sampaikan di tengah maraknya aksi Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengambil alih pengerjaan proyek di daerah, khususnya pembangunan jalan.

Menurut Anies, sikap sentralisasi ini membuat masyarakat di daerah tidak merasakan kehadiran pemerintah di wilayahnya.

“Sebagian wilayah harus diselesaikan di daerah, maka harus dicari cara agar (proyek selesai di daerah). Daerah kalau diambil ke pusat, malah menyulitkan masa depan di daerah,” kata Anies di Tennis Indoor Senayan, Jakarta Pusat, Ahad, 21 Mei 2023.

Pernyataan ini Anies sampaikan saat menemui relawan di acara Temu Kebangsaan Relawan. Acara tersebut dihadiri oleh ribuan relawan Anies yang berasal dari berbagai daerah.

Anies menyebut di pemerintahan selanjutnya pemerintah pusat harus menyerahkan kewenangan kepada pemerintah daerah menyelesaikan tugasnya.

“Ke depan kita berkomitmen bahwa pemerintahan yang kita bangun adalah pemerintahan yang mengembalikan yang ada di pembukaan UUD, yaitu adalah bagaimana rakyat mendapatkan kemerdekaan yang sesungguhnya,” kata Anies.

Jokowi ambil alih proyek di daerah

Sebelumnya, Presiden Jokowi sebelumnya berkali-kali menyatakan bakal mengambil alih proyek perbaikan jalan di beberapa daerah. Terkahir, Jokowi menyampaikan hal ini usai meninjau jalan rusak di Desa Sialangtaji, Kecamatan Waluh Selatan, Kabupaten Labuhanbatu Utara (Labura) bersama Wakil Gubernur Sumatera Utara, Musa Rajekshah pada Jumat, 19 Mei 2023.

Usai melihat kondisi jalan, Jokowi berjanji akan memperbaiki jalan mulai Juli 2023. Pemerintah pusat turun tangan karena kabupaten, kota dan provinsi meminta bantuan agar jalan rusaknya diperbaiki.

“Jadi kita ambil alih membantu provinsi, kabupaten dan kota, paling lambat Juli,” kata Jokowi.

Sebelumnya, Jokowi, melakukan kunjungan sekaligus melihat kondisi jalan rusak saat mengunjungi Kabupaten Sungai Gelam, Jambi pada hari Selasa, 16 Mei 2023. Dalam kunjungan kerjanya bersama Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Jokowi melewati jalan yang mengalami kerusakan berat tersebut.

Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Bey Machmudin, mengonfirmasi kebenaran informasi tersebut, menyatakan bahwa Presiden sedang dalam perjalanan menuju Kabupaten Sungai Gelam dan memang melintasi jalan yang mengalami kerusakan.

Bey menjelaskan bahwa jalan yang mengalami kerusakan tersebut sudah terdata oleh Kementerian PUPR. Jalan tersebut akan menjadi bagian dari program penanganan jalan rusak yang akan dilakukan oleh pemerintah.

Jokowi sebelumnya juga melakukan inspeksi mendadak terhadap jalan rusak di Provinsi Lampung. Berdasarkan hasil inspeksi tersebut, Jokowi mengumumkan alokasi dana sebesar Rp 800 miliar untuk memperbaiki jalan-jalan di provinsi tersebut. Sidak jalan rusak ini dilakukan oleh Jokowi setelah Hari Raya Idul Fitri 2023, mengingat kondisi jalan rusak yang cukup parah di Lampung.

Jokowi mengatakan tahun ini pemerintah pusat akan memberikan dana untuk perbaikan jalan di Provinsi Lampung.

“Jadi khusus untuk Lampung kurang lebih untuk perbaikan 15 ruas jalan, termasuk ini akan diberikan Rp 800 miliar,” kata presiden.

Anies Baswedan merupakan Bacapres yang telah dipastikan akan diusung oleh Koalisi Perubahan untuk Persatuan. Koalisi tersebut terdiri dari Partai NasDem, Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Anies Baswedan pun meminta para relawannya untuk tidak membiarkan isu mengenai wacana jabatan presiden 3 periode. Menurut Anies, pada reformasi yang terjadi 25 tahun lalu, masyarakat sepakat jabatan presiden hanya dua periode.

“Jadi ketika ada yang punya gagasan untuk memperpanjang, maka kita katakan, kita komit pada aspirasi reformasi,” ujar Anies disambut tepuk tangan dan sorak dari relawannya.

Lebih lanjut, Anies memberi ilustrasi tentang katak yang bila dimasukkan ke dalam sebuah panci berisi air dingin, lalu dinyalakan api yang secara pelan-pelan membuatnya mendidih, maka katak akan mati karena terebus. Namun, jika langsung dilemparkan ke air mendidih, maka katak akan langsung. elompat.

Menurut Anies, kondisi saat ini jika terus dibiarkan, maka kondisinya akan sama dengan katak yang mati di air mendidih yang dimasak dari air dingin.

“Ketika kita berbicara tentang 25 tahun reformasi, mana yang harus kita pegang? Nampaknya pelan-pelan, jadi kalau ada yang punya ide untuk mengubah, kita harus hentikan,” kata Anies. “Jadi kalau ada petinggi-petinggi negeri ini yang pelan-pelan menggeser, jangan pernah dibiarkan karena ini sama menaikkan suhu air.”

Ingin kembalikan spirit UUD 1945

Dalam pidatonya, Anies Baswedan juga menyatakan ingin membangun pemerintahan yang spiritnya sesuai UUD 1945. Dengan mengacu pada dasar negara, Anies menyebut rakyat bakal mendapat kemerdekaan yang sesungguhnya.

Apa lagi, menurut Anies saat ini kondisi demokrasi setelah reformasi 25 tahun yang lalu masih belum begitu baik.

“Hari ini sebagian dari kita merasakan kebebasan yang tertekan. Dulu siapa saja boleh maju ke pilpres, caleg, bupati walikota. Hari ini jangan sampai ada pengaturan siapa yang boleh maju dan tidak, maju jangan diatur,” kata Anies.

Eks Gubernur DKI Jakarta itu menyebut negara menjamin kemerdekaan rakyatnya. Ia menyatakan bakal memperjuangkannya dan menuntut adanya kesetaraan serta kesempatan bagi siapapun.

Anies Baswedan merupakan Bacapres yang telah dipastikan akan diusung oleh Koalisi Perubahan untuk Persatuan. Koalisi tersebut terdiri dari Partai NasDem, Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).