Jika Jadi Presiden, Ganjar Janji Tak Batasi Pelaku Seni Salurkan Kritik

Jika Jadi Presiden, Ganjar Janji Tak Batasi Pelaku Seni Salurkan Kritik

February 7, 2024 6:30:00 am, Produced By: Hadi Prayogo

Ganjar Pranowo Pemilu 2024 Pilpres 2024

Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo mengatakan seni tradisional harus selalu ditampilkan. Ganjar berjanji jika menjadi presiden, dirinya tidak akan membatasi para pelaku seni untuk mengeluarkan kritik.

Hal itu disampaikan Ganjar saat mendatangi Embung Kaliaji, yang terletak di Dusun Sangurejo, Desa Wonokerto, Kecamatan Turi, Kabupaten Sleman, Yogyakarta, Selasa (6/2/2024). Ganjar mengatakan kritikan yang masuk dari para pelaku seni itu, harus didengarkan dan tidak dianggap sebagai ancaman.

“Memang ada kadang-kadang budaya satire krtik kepada pemerintah dan seperti itu jangan baper. Umpama kaya Mas Butet (Butet Kartaredjasa) dia aktor sangat bagus sekali tapi kadang-kadang kalimatnya nyindir, kalimat-kalimatnya kritik sosial, dan ini harus memperbaiki,” kata Ganjar.

“Kita dengarkan sebagai sebuah eskpresi kebebasan yang ada di masyarakat dan itu akan berkembang dengan sangat baik,” sambungnya.

Ganjar menuturkan pemerintah harus memberikan fasilitas yang cukup untuk kebutuhan para pelajar seni. Maka, menurutnya, dengan begitu mereka hanya tinggal mengerjakan tugasnya.

“Kalau punya budaya yang baik, yang bagus, maka harus dikembangkan. Maka kemarin dalam perdebatan kemarin, muncul bagaimana kebudayaan bisa tumbuh dan tidak terhalang oleh birokrasi, maka birokrasi memfasilitasi pelaku seni dan budayanya yang melaksanakan, itu pasti akan tumbuh,” jelasnya.

Mantan Gubernur Jawa Tengah itu mengatakan seni tradisional tidak cukup hanya dilestarikan saja. Namun, kata dia, seni tradisional harus dikembangkan agar tidak punah.

“Kalau saya kecil itu kan di desa ya reog, jathilan ya terus kemudian kesenian tradisional-tradisional yang ditarikan oleh siapapun. Maka hari ini di Sleman mereka mengundang (saya) Jathilan, masyarakat bisa berkumpul dengan bahagia, inilah seni-seni tradisional tidak hanya dilestarikan, tapi dikembangkan,” tuturnya.